Sleman, 9 September 2025 – Pagi itu suasana RSUD Sleman terasa berbeda. Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Sleman, Ibu Parmilah Harda Kiswaya, hadir untuk menjalani pemeriksaan kesehatan menyeluruh sekaligus meninjau langsung fasilitas terbaru rumah sakit kebanggaan warga Sleman ini: Klinik Gagal Jantung.
Dalam kunjungannya, Ibu Parmilah didampingi oleh Ketua Dewan Pengawas RSUD Sleman, Associate Professor Dr. dr. Mahendro Prasetyo Kusumo, MM, dan Plt. Direktur RSUD Sleman, dr. Esti Kurniasih. Pemeriksaan kesehatan yang dijalani pun tak main-main, meliputi Magnetic Resonance Imaging (MRI), Elektrokardiografi (EKG), hingga Ekokardiografi, sebelum berkonsultasi langsung dengan dr. Inggita Hanung S., Sp.JP, Dokter Spesialis Jantung sekaligus Ketua Tim Klinik Gagal Jantung RSUD Sleman.
Klinik Gagal Jantung ini resmi beroperasi sejak 8 September 2025 dan menjadi salah satu layanan unggulan RSUD Sleman. Klinik tersebut dirancang untuk memberikan pelayanan yang lebih komprehensif, mulai dari deteksi dini hingga penanganan penyakit jantung, mengingat penyakit jantung masih menjadi penyebab kematian utama di Indonesia.
“Semakin cepat penyakit jantung diketahui, semakin besar peluang pasien untuk mendapatkan kualitas hidup yang lebih baik,” ujar dr. Inggita Hanung, yang akrab disapa dr. Tita.
Kunjungan Ibu Parmilah ini tidak hanya sebatas pemeriksaan pribadi, tetapi juga menjadi bentuk dukungan nyata terhadap pengembangan fasilitas kesehatan di Sleman. Kehadiran Klinik Gagal Jantung diharapkan dapat memperluas akses pelayanan kesehatan berbasis teknologi modern, seperti MRI dan layanan kardiologi terpadu, bagi seluruh masyarakat Sleman dan sekitarnya.
RSUD Sleman terus mengajak masyarakat untuk rutin memeriksakan kesehatan, terutama kesehatan jantung, agar dapat mencegah komplikasi dan meningkatkan kualitas hidup.
(Humas RSUD Sleman)